Social Icons

Instagram

Pages

Featured Posts

Selasa, 29 Oktober 2013

Tutorial Pengistalan Adobe Dreamweaver CS5



Tutorial Pengistalan Adobe Dreamweaver CS5

Peralatan yang diperlukan:
1. Master Adobe Dreamweaver CS5, bisa lewat Flashdisk atau CD.
2. Komputer lengkap (jika memakai master CD harus ada CD/DVD-ROM).

Cara Install Adobe Dreamweaver CS5:
1. Jalankan Setup.exe atau dari autorun CD Master Adobe Dreamweaver CS5. Maka akan keluar yang seperti ini, pilih lokasi untuk hasil Extract Adobe Dreamweaver CS5, lalu pilih Next jika sudah ditentukan. jika bingung biarkan defaultnya.


2. Setelah dipilih Next akan keluar seperti ini, tunggu beberapa saat hingga keluar License Adobe Dreamweaver CS5. Tidak ada pilihan lain, Accept aja untuk lanjut.



3. Isikan Serial Number Adobe Dreamweaver CS5, lalu pilih Next.


4. Nah, ini adalah fitur-fitur yang nanti akan digunakan. kalau bingung biarkan saja, pada bagian bawah yang bertuliskan Location itu adalah lokasi hasil installasi Adobe Dreamweaver CS5. Pilih defaultnya aja, lalu pilih install.


 5. Tunggu sampai prosesnya selesai, setelah selesai pilih Done.


Selesai sudah di instal

Senin, 07 Oktober 2013

Langkah - langkah pengguna kamera DSLR untuk pemula



Banyak diantara kita yang baru mengenal kamera DSLR dibuat bingung oleh banyaknya menu yang disediakan, sehingga tidak memaksimalkan hasil foto yang kita peroleh. Berikut ini saya akan membahas mengenai langkah-langkah dalam menggunakan kamera bagi pemula. Adapun langkah-langkah tersebut adalah:

1. Aktifkan kamera


Mengaktifkan kamera tentunya sangat mudah yaitu dengan menekan tombol on. Setelah aktif coba cek fokus kamera dengan melihat suatu objek melalui viewfinder. Seorang pemula harus membiasakan diri untuk melihat objek foto dengan menggunakan viewfinder jangan menggunakan monitor LCD. Hal ini dimaksudkan agar mata kita terbiasa dengan viewfinder sehingga kita dapat menguasai objek yang akan kita foto.


2. Atur menu pada kamera


Pada kamera DSLR monitor LCD biasanya berisikan menu setting untuk pengambilan foto. Sebelum kita memulai pemotretan kita harus dapat melakukan pengaturan terhadap kamera kita. Mulai dari pengaturan ISO, white balance, format gambar, diafragma, shutter speed dan ukuran gambar yang akan disimpan di memori kamera.
Kemampuan kita men-setting kamera tentunya tidak akan memberikan hasil yang memuaskan begitu saja, diperlukan pembelajaran dan praktek yang terus menerus, dimana kita akan ditantang untuk dapat meramu perpaduan antara shutter speed, aperture [diafragma/F] dan ISO.
Kemampuan mengatur shutter speed sangat menentukan dalam memperoleh foto yang baik. Ketika akan mengambil foto objek bergerak maka dibutuhkan shutter speed yang cepat agar objek terlihat jelas, sedangkan apabila memotret di tempat yang gelap maka shutter speed harus diatur selambat mungkin agar kamera dapat mengumpulkan banyak cahaya untuk menerangi objek foto.
Ketika menggunakan shutter speed rendah agar foto yang dihasilkan tidak blur karena gerakan tangan maka kita dianjurkan menggunakan tripod untuk menyangga kamera.
Setelah mengatur shutter speed, maka kita harus dapat mengatur aperture/diafragma. Ingat cara kerja aperture [biasa dilambangkan degan F] adalah semakin kecil nilai F-nya maka akan semakin besar bukaan diafragmanya ini mengartikan cahaya yang dikumpulkan akan semakin banyak sehingga objek foto akan semakin terang.
Untuk memperoleh exposure [pencahayaan] yang baik maka perlu diperhatikan penyeimbangan nilai shutter speed dan aperture, dan tentunya pemilihan ISO juga berpengaruh. Dalam memilih ISO seorang fotografer harus ekstra hati-hati, karena semakin tinggi nilai ISO maka semakin cepat reaksi sensor terhadap cahaya.
Kunci pemilihan ISO dan shutter speed, apabila anda memilih ISO yang tinggi misalkan ISO 400, ISO 1000 dll maka anda harus memilih shutter speed yang cepat. Begitu pula sebaliknya, bila anda memilih ISO rendah maka anda harus memilih nilai shutter speed yang lambat.
Penggunaan ISO rendah (ISO 64 atau ISO 800) dapat digunakan pada saat hari cerah, sedangkan ISO tinggi seperti 400, 800, 1000 dapat digunakan kepada objek gambar yang berada dalam cahaya rendah [gelap]. Jika ingin men-setting ISO yang dapat digunakan di segala jenis kondisi maka sebaiknya gunakan ISO 100 atau ISO 200.


3. Bidik objek yang diinginkan


Setelah men-setting tingkat exposure [pencahayaan] maka saatnya bagi kita untuk mulai membidik objek yang akan difoto, disini sisi artistic kita mulai diuji. Karena pada bagian ini akan menentukan seperti apa hasil foto yang kita ambil nantinya.
Keahlian dalam menentukan angle dan sense of art kita dapat membuat sebuah objek yang biasa saja dipandang mata dapat menjadi luar biasa apabila dipandang melalui kamera.


4. Gunakan focus otomatis


Apabila kita ingin menghasilkan foto yang sempurna, tajam dan jelas tanpa harus repot melakukan pengaturan focus, maka ada baiknya kita menggunakan focus otomatis yang sudah tersedia di dalam kamera DSLR. Kita dapat mengetahui/mencoba melihat apakah focus otomatis bekerja atau tidak dengan menekan setengah tombol shooting.


5. Perhatikan empat element utama fotografi


Saat ‘mengeksekusi’ objek yang akan kita foto ada baiknya kita tidak melupakan keempat elemen dalam fotografi yaitu kondisi pencahayaan, komposisi, sudut pengambilan [angle] dan momen yang tepat untuk melakukanya. Fotografi bukanlah sekedar teori saja untuk itu ada baiknya kita agar terus mempraktekan sehingga keahlian kita akan terasah. Dan yang terpenting kita mengerti mengenai fungsi dasar dari shutter speed, arpeture dan ISO sehingga dapat menghasilkan exposure yang mendukung indahnya foto yang dihasilkan.
 

Sample text

Sample Text

Sample Text